Brasilia, Beritasatu.com- Regulator kesehatan Brasil, Anvisa pada Senin (14/12) menuduh Tiongkok menggunakan kriteria yang "tidak transparan" untuk memenangkan persetujuan darurat dari vaksin virus Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac, yang sedang dalam tahap akhir uji coba di Brasil.
"Kriteria yang diterapkan Tiongkok untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat di Tiongkok tidak transparan," kata Anvisa seperti dikutip Reuters, Selasa (15/12).
Regulator, yang mengirim sekelompok teknisi untuk memeriksa pabrik Sinovac di Beijing pada awal Desember, juga memperingatkan terhadap "pengaruh masalah yang berkaitan dengan geopolitik" dalam mempromosikan vaksin.
Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan pada Selasa (15/12) bahwa Tiongkok telah menganggap "sangat penting" untuk keamanan dan kemanjuran vaksinnya.
CoronaVac diproduksi oleh laboratorium swasta Tiongkok Sinovac bekerja sama dengan Butantan Institute of Sao Paulo.
Vaksin CoronaVac telah menjadi alat Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro untuk mendiskreditkan gubernur negara bagian Sao Paulo, Joao Doria. Selama ini, Doria dianggap sebagai saingan potensial Bolsonaro dalam pemilihan berikutnya.
Bolsonaro bahkan menyebut CoronaVac sebagai "vaksin Tiongkok Joao Doria", sebagai ejekan.
Pada Senin (14/12), Doria mengumumkan bahwa Butantan Institute telah mengubah rencananya dan akan mengajukan Anvisa dengan permintaan otorisasi definitif, daripada penggunaan darurat untuk CoronaVac di Brasil, saat pandemi telah merenggut lebih dari 181.000 nyawa dan menginfeksi hampir tujuh juta orang.
Sumber: Suara Pembaruan