Brussels, Beritasatu.com- Uni Eropa (UE) telah mencapai kesepakatan membayar lebih murah dibanding Amerika Serikat (AS) untuk bakal vaksin Pfizer. Pada Rabu (11/11), sumber resmi UE mengonfirmasi hal itu kepada kantor berita Reuters ketika blok tersebut mengumumkan kesepakatan hingga 300 juta dosis.
Obat eksperimental, yang dikembangkan Pfizer bersama dengan BioNTech Jerman, adalah pelopor dalam perlombaan global untuk menghasilkan vaksin Covid-19. Data sementara yang dirilis pada Senin (9/11)menunjukkan bahwa obat tersebut lebih dari 90% efektif dalam melindungi orang dari Covid-19 di klinis skala besar percobaan.
Berdasarkan kesepakatan UE, 27 negara Eropa dapat membeli 200 juta dosis, dan memiliki opsi untuk membeli 100 juta dosis lagi.
Kepada Reuters, seorang pejabat senior UE yang terlibat dalam pembicaraan dengan Pfizer, mengatakan blok tersebut akan membayar kurang dari US$ 19,50 (Rp 274.175) per suntikan. Dia menambahkan bahwa sebagian mencerminkan dukungan keuangan yang diberikan oleh UE dan Jerman untuk pengembangan obat tersebut.
AS setuju untuk membayar US$ 19,50 per suntikan untuk 100 juta dosis, volume yang lebih kecil dari UE. Tetapi mereka memiliki opsi untuk membeli 500 juta lagi dengan syarat untuk dinegosiasikan secara terpisah, dan harga yang akan dibayarnya masih tidak jelas.
BioNTech memberi isyarat minggu ini bahwa ukuran pesanan akan memengaruhi harga per dosis di negara maju. Perusahaan menyatakan akan membedakan harga antar negara atau wilayah untuk potensi vaksinnya.
Pejabat UE tersebut mengatakan UE telah menyetujui harga yang mendekati US$ 20 (Rp 281.206) daripada US$ 10 (Rp140.603). Tetapi dia menolak untuk memberikan angka yang tepat.
Pfizer dan BioNTech menolak berkomentar tentang harga. Seorang juru bicara Komisi UE, yang merundingkan perjanjian vaksin atas nama negara UE, juga menolak berkomentar.
Pada Juni, Bank Investasi Eropa, badan keuangan UE, memberikan pinjaman 100 juta euro (US$ 118 juta atau Rp 1,65 triliun) kepada BioNTech untuk pengembangan dan pembuatan vaksin Covid-19, yang diikuti pada September oleh 375 juta euro (Rp 6,2 triliun) lainnya. pendanaan euro oleh kementerian riset Jerman.
Sumber: Suara Pembaruan