Bon, Beritasatu.com - Jerman dan Prancis mengumumkan pembatasan sebagian aktivitas bisnis pada Rabu (28/10/2020) yang bertujuan menekan penyebaran virus corona menyusul memburuknya wabah.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan negaranya akan menerapkan penutupan restoran, bar, bioskop, teater dan beberapa fasilitas lainnya mulai 2 November hingga empat minggu ke depan pada dalam rangka mengendalikan virus.
Merkel pada Rabu mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif (ICU) meningkat dua kali lipat selama 10 hari terakhir. Dia menambahkan bahwa rumah sakit Jerman akan mencapai kapasitas maksimal dalam beberapa minggu mendatang jika kenaikan jumlah kasus terus berlanjut. "Ini tindakan yang sulit," katanya. “Kita harus bertindak, dan sekarang, untuk menghindari keadaan darurat kesehatan nasional yang akut.”
Merkel mengatakan, toko, sekolah, dan penitipan anak tetap buka. Namun kapasitasnya akan dibatasi. "Restoran diperbolehkan buka untuk layanan take away (dibawa pulang)," kata Merkel.
Dia mengimbau kepada warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu.
"Kami dapat mengatakan bahwa sistem kesehatan Jerman dapat mengatasi tantangan hari ini," kata Merkel.
“Tetapi jika laju infeksi terus berlanjut seperti ini, maka sistem kesehatan dalam kita akan mencapai batas maksimal alam beberapa minggu.”
Jerman melaporkan lonjakan rekor 14.964 kasus baru pada Rabu. Negara itu melaporkan rata-rata lebih 11.100 kasus baru virus per hari selama seminggu terakhir, naik lebih 61% dibandingkan minggu lalu, menurut analisis data CNBC yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins.
Di tengah meningkatnya Covid-19 akan berdampak pada ekonomi yang sudah goyah, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan November akan menjadi bulan yang kritis. “Meningkatnya infeksi memaksa kami mengambil tindakan pencegahan guna menekan gelombang kedua corona dengan sejumlah tindakan, termasuk bantuan keuangan untuk perusahaan yang terkena dampak,” kata dia.
Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu malam mengumumkan pemerintahnya akan memberlakukan penguncian (lockdown) nasional kedua yang mengharuskan orang untuk tetap tinggal di rumah kecuali membeli barang-barang penting, kepentingan medis atau berolahraga.
Penguncian berarti penduduk tidak lagi diizinkan melakukan perjalanan antar wilayah negara. Adapun bisnis seperti restoran dan bar akan ditutup. Namun sekolah nasional akan tetap buka, dan panti jompo masih bisa menerima pengunjung. "Pembatasan akan dimulai Jumat dan berlangsung hingga 1 Desember," katanya.
Prancis melaporkan rata-rata lebih 38.700 kasus baru per hari selama seminggu terakhir, naik lebih 54% dibandingkan minggu lalu, data Johns Hopkins.
Macron mengatakan pemerintah akan melonggarkan lockdown setelah mampu menekan jumlah kasus harian menjadi sekitar 5.000 per hari.
Virus ini melonjak di sebagian besar belahan bumi utara karena cuaca dingin sehingga memaksa orang tinggal di dalam ruangan dan memungkinkan virus menyebar dengan mudah.
Para pejabat Eropa mengaitkan lonjakan itu dengan "kelelahan pandemi". Artinya warga lelah secara ketat mematuhi langkah-langkah protokol kesehatan.
Italia melaporkan rekor lonjakan 24.991 kasus baru pada Rabu, kata Kementerian Kesehatan. Negara ini melaporkan rata-rata lebih 18.600 kasus baru virus per hari selama seminggu terakhir, naik lebih 88% dibandingkan minggu lalu, data Johns Hopkins menunjukkan.
Sumber: CNBC