Berlin, Beritasatu.com- Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Minggu (25/10) menyerukan solidaritas global dalam peluncuran vaksin virus corona di masa depan, karena jumlah kasus infeksi terus melonjak di seluruh dunia.
Dalam pidato video pada pembukaan KTT Kesehatan Dunia tiga hari di Berlin, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan satu-satunya cara untuk pulih dari pandemi adalah bersama dan dengan memastikan negara-negara miskin memiliki akses yang adil ke vaksin.
“Wajar jika negara ingin melindungi warganya sendiri terlebih dahulu, tetapi jika dan ketika kita memiliki vaksin yang efektif, kita juga harus menggunakannya secara efektif. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara daripada semua orang di beberapa negara,” katanya.
"Biar saya perjelas: nasionalisme vaksin akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya,” tambahnya.
Ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin melawan Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 1,1 juta orang.
Beberapa puluh bakal vaksin saat ini sedang diuji dalam uji klinis, sepuluh di antaranya berada dalam tahap "fase 3" paling maju yang melibatkan puluhan ribu sukarelawan.
Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, dan banyak negara lain telah memesan dalam jumlah besar pada perusahaan yang terlibat dalam pengembangan vaksin yang paling menjanjikan.
Tetapi kekhawatiran berkembang bahwa negara-negara dengan anggaran yang lebih kecil dapat ditinggalkan di belakang antrian.
WHO telah meluncurkan skema internasional yang dikenal sebagai COVAX untuk membantu memastikan akses yang adil ke jab, tetapi telah berjuang untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan.