Beritasatu.com – Bank HSBC telah mengizinkan para pelaku penipuan investasi untuk mentransfer dana jutaan dolar ke seluruh dunia meskipun sebelumnya sudah diberi tahu soal kejahatan yang dilakukan para nasabahnya itu, menurut bocoran dokumen rahasia yang diberitakan BBC Minggu (20/9/2020) malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Dana US$ 80 juta (Rp 1,2 triliun) itu ditransfer HSBC dari cabangnya di Amerika Serikat ke rekening-rekening di HSBC Hong Kong pada 2013 dan 2014.
Kabar ini merebak setelah bocornya ribuan dokumen Jaringan Investigasi Tindak Pidana Keuangan Amerika Serikat atau US Financial Crimes Investigation Network, disingkat FinCEN.
Dana tersebut merupakan hasil investasi bodong yang umum disebut sebagai skema Ponzi dan diketahui publik setelah bank itu didenda US$ 1,9 miliar di Amerika karena tindak pencucian uang.
Para pengacara pihak korban penipuan mengatakan HSBC seharusnya bertindak lebih cepat untuk menutup rekening-rekening tersebut.
Xu si Penipu
Investasi bodong yang membuka rekening di HSBC itu bernama WCM777. Pendirinya adalah seorang warga Tiongkok bernama Ming Xu, tinggal di Los Angeles, Amerika.
Xu, atau julukannya "Dr Phil", mengklaim bahwa dia menjalankan sebuah bank investasi global bernama World Capital Market (WCM) yang akan memberi laba investasi 100% dalam 100 hari. Faktanya, yang dia lakukan adalah skema Ponzi.
Melalu banyak seminar, ajakan di Facebook, dan webinar di YouTube, WCM777 mampu meraup dana investasi US$ 80 juta dengan dalih peluang investasi di bidang cloud computing.
Ribuan orang dari komunitas Asia dan Amerika Latin dilibatkan. Mereka memakai simbol-simbol agama dan membidik masyarakat miskin di Amerika, Kolombia, dan Peru. Ada juga korban di negara-negara lain termasuk Inggris.
Regulator di California memperingatkan HSBC bahwa WCM777 sudah mulai diselidiki sejak September 2013 – dan juga memperingatkan warga California untuk mewaspadai aksi penipuan ini.
California, Colorado, dan Massachusetts akhirnya melarang WCM karena menjual investasi yang tidak terdaftar.
HSBC sendiri mendeteksi transaksi mencurigakan dalam sistemnya. Namun baru pada April 2014, setelah regulator pasar modal Amerika (Securities and Exchange Commission) mengajukan gugatan, rekening-rekening WCM di HSBC Hong Kong mulai ditutup.
Saat itu, saldo rekening-rekening tersebut sudah nyaris nol.
Tanggapan HSBC
HSBC pertama kali melaporkan aktivitas mencurigakan ke FinCEN pada 29 Oktober 2013, setelah adanya transfer lebih dari US$ 6 juta ke rekening para pelaku investasi bodong itu di Hong Kong.
Para pejabat HSBC menulis dalam laporan bahwa "tidak ada maksud ekonomi, bisnis atau keabsahan” dalam transaksi tersebut dan memberi catatan tentang dugaan aktivitas skema Ponzi.
Laporan kedua pada Februari 2014 terkait transfer mencurigakan senilai US$ 15,4 juta dan “kemungkinan skema Ponzi”.
Laporan ketiga bulan berikutnya tentang sebuah perusahaan yang ada kaitannya dengan WCM777 senilai US$ 9,2 juta, ditambah catatan tentang tindakan hukum di AS dan investigasi atas perintah presiden Kolombia.
WCM777 muncul beberapa bulan setelah HSBC mampu lolos dari gugatan pidana di AS terkait tindak pencucian uang oleh sindikat narkoba Meksiko. HSBC lolos karena berjanji untuk memperbaiki prosedurnya.
HSBC sendiri berdalih telah meningkatkan prosedur pengawasan.
"Sejak 2012, HSBC memulai perjuangan bertahun-tahun untuk meningkatkan kemampuan memerangi kejahatan finansial di lebih dari 60 yurisdiksi. HSBC sekarang adalah institusi yang jauh lebih aman dibandingkan pada 2012," bunyi pernyataan perusahaan.
Ditambahkan bahwa regulator di Amerika sudah menyatakan kalau HSBC menjalankan semua kewajiban sesuai kesepakatan dengan para jaksa di Amerika.
Xu akhirnya ditangkap oleh penegak hukum Tiongkok pada 2017 dan dipenjara selama tiga tahun karena aksi penipuan tersebut.
Kepada konsosium jurnalis investigasi, Xu mengatakan bahwa HSBC tidak pernah bertanya tentang bisnis yang dia lakukan. Dia membantah kalau WCM777 adalah skema Ponzi, mengatakan kalau regulator Amerika salah sasaran, dan mengklaim tujuan dia adalah membangun sebuah komunitas religi di California di lahan seluas 400 ekar.
Apa itu Skema Ponzi?
Skema Ponzi diberi nama dari penipu kondang awal abad ke-20, Charles Ponzi. Skema ini tidak menghasilkan keuntungan dari dana yang dihimpun. Para investor mendapat imbal hasil dari uang yang diberikan oleh para investor baru. Jika jumlah investor baru yang dibutuhkan makin banyak, skema ini akhirnya akan hancur.
Sumber: BBC