Washington, Beritasatu.com - Kandidat Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) Joe Biden masih mengungguli Donald Trump di sebagian besar jajak pendapat (polling) pemilihan umum. Namun rata-rata survei terbaru menunjukkan bahwa keunggulan calon Partai Demokrat itu makin menipis.
Perubahan setelah konvensi pencalonan hampir tidak pernah terjadi sebelumnya, dan sebagian besar jajak pendapat nasional menunjukkan tidak ada lonjakan signifikan untuk Trump sejak dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik. Tetapi beberapa survei baru-baru ini menunjukkan peningkatan bagi petahana, dan beberapa jajak pendapat negara bagian menunjukkan perubahan besar untuk mendukung Trump.
Pada Rabu (2/9/2020), rata-rata polling menunjukkan beberapa pergerakan ke arah presiden Trump.
FiveThirtyEight menempatkan Biden di atas Trump dengan keunggulan persentase 7,5 poin. Sebelumnya pada kickoff RNC 24 Agustus, Biden mengungguli Trump lebih 9 poin
Sementara RealClearPolitics (RCP) menyatakan Biden unggul 7,5 poin atas Trump dengan skor 49,7 persen -42,2 persen. Selisih keunggulan ini menipis dari 10 poin pada akhir Juni.
RCP juga memberi keunggulan Biden 2,5 poin atas presiden Trump dalam pemilihan negara bagian. Angka itu turun dari selisih 3,8 poin pada awal RNC.
Hasil survei itu di tengah kampanye Trump dan Biden yang saling menyerang atas serangkaian krisis yang telah mengguncang politik AS hampir sepanjang tahun.
Dalam beberapa pekan terakhir, calon presiden berdebat siapa yang disalahkan atas kekerasan pada protes terhadap kebrutalan polisi dan rasisme di sejumlah kota AS.
Sementara Konvensi Nasional Demokrat tidak fokus pada kerusuhan. Sejak resmi dicalonkan, Biden mengutuk kekerasan dan mengkritik Trump karena gagal menjaga perdamaian. “Kebenaran sederhananya adalah Donald Trump gagal melindungi Amerika. Jadi sekarang, dia mencoba menakut-nakuti Amerika," kata Biden di Pittsburgh, Senin (31/8/2020).
Biden juga terus menyerang respons Trump terhadap pandemi corona, yang telah menewaskan 184.600 orang di AS dan mengancam jutaan pekerjaan.
Mayoritas pemilih atau hampir 60 persen mengatakan Trump bertanggung jawab atas tingginya kasus Covid-19 di AS, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Rabu.
Trump telah mendorong kepala negara bagian melonggarkan pembatasan jarak sosial.
Secara keseluruhan, jajak pendapat online Reuters terhadap 1.335 orang dewasa Amerika, yang dilakukan Senin dan Selasa (1/9/2020) mencatat keunggulan 7 poin Biden atas Trump - 47 persen hingga 40 persen - sebagian besar tidak berubah sejak konvensi akhir Agustus. Jajak pendapat memiliki interval kredibilitas 3 hingga 5 poin persentase.
Jajak pendapat Grinnell College dan Selzer & Co Rabu memberi keunggulan Biden 49 persen - 41 persen atas Trump. Jajak pendapat yang dilakukan Rabu hingga Minggu lalu, didasarkan pada wawancara telepon dengan 827 pemilih dan memiliki margin kesalahan 3,4 poin persentase.
Sumber: CNBC