London, Beritasatu.com – Klub Arsenal dilaporkan mengalami kerugian sebesar US$ 65,9 juta atau sekitar Rp 949 miliar pada tahun keuangan terakhirnya akibat pandemi Covid-19. Wabah virus corona tersebut, selain mengganggu jadwal juga membuat pertandingan hanya berlangsung di stadion kosong tanpa penonton.
Demikian dilaporkan klub Premier League tersebut pada Jumat (5/3/2021) malam waktu setempat.
Klub di London utara ini menyatakan, kerugian untuk tahun keuangan yang berakhir pada 30 Mei 2020 ini, naik sekitar 27,1 juta poundsterling atau sekitar Rp 535 miliar dari tahun 2019, yang merupakan penurunan dari pendapatan pertandingan, penyiaran, dan komersial.
Sejumlah pertandingan pada musim kompetisi 2019/2020, termasuk kemenangan Arsenal di ajang Piala FA di Stadion Wembley sudah dimasukkan dalam laporan keuangan yang berakhir pada Mei tahun lalu.
"Pertandingan terus dimainkan tanpa kehadiran penggemar dan akibatnya klub beroperasi tanpa salah satu sumber pendapatan utamanya," jelas manajemen the Gunners.
"Klub terus mendapat dukungan tak tergoyahkan dan komitmen dari perusahaan induknya, Kroenke Sports & Entertainment, dan pemilik utamanya Stan Kroenke."
Pada bulan Januari, Arsenal meminjam 120 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,3 triliun dari Bank of England untuk meringankan beban keuangan mereka, jumlah yang harus dibayar kembali oleh klub sebelum Mei 2021. Dana ini memungkinkan klub untuk membiayai kembali hutang di Stadion Emirates tahun lalu.
Laporan itu juga menunjukkan Arsenal menghabiskan 10,4 juta poundsterling atau sekitar Rp 207 miliar untuk mengganti manajer Unai Emery dan staf pelatihnya dengan Mikel Arteta dan asistennya pada Desember 2019.
Sumber: eurosport.com