Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan pemerintah dalam hal ini Kempora sudah memberikan dorongan dan dukungan untuk digelarnya kompetisi liga sepakbola 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, meski hal ini menjadi ranah PSSI dan operator LIB.
“Kami sudah melakukan pendekatan ke pihak Polri. Namun kami Kempora tidak dalam wilayah memberikan izin keramaian. Kewenangan dan putusan akhir tetap ada di tangan kepolisian. Jadi apabila saat ini pihak Polri belum memberikan izin pasti mereka memiliki pertimbangan-pertimbangan khusus yang matang dan sudah punya dasar apa yang boleh dilakukan dan tidak. Kami percaya Polri bisa atasi hal ini karena pertimbangan mereka matang dan punya dasar,” ungkap Menpora saat konferensi pers virtual, Selasa (5/1/2021).
Zainudin memahami langkah kepolisian, apalagi masalahnya saat ini situasi pandemi masih cukup tinggi. Tentu hal ini menjadi pertimbangan kepolisian dalam memberikan izin keramaian suatu kegiatan. Hal ini bukan hanya sepakbola saja, atau olahraga, namun juga kegiatan lain.
“Jadi kami hanya memberikan rekomendasi saja agar bisa digelar kegiatan sepakbola dan olahraga atau cabor lain yang sudah menyatakan kesiapannya. Namun ending-nya tetap ada di tangan Polri yang memberi kewenangan izin keramaian. Kempora tidak bisa mengintervensi apalagi memaksa Polri. Mereka pasti ada pertimbangan. Tentu kita berharap pandemi ini bisa berakhir dan kita bisa menggelar pertandingan. Kita tunggu saja juga hasil rapat PSSI bersama klub-klub liga bagaimana juga,” ungkap Amali.
Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan pihaknya terus berupaya agar dapat menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada awal tahun 2021 ini. Namun diakui nasib kompetisi masih ditentukan oleh pihak kepolisian.
Menurutnya, PSSI bersama operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah berusaha bekerja maksimal. Direktur Utama PT LIB, Ahmad Lukita dan Direktur Operasional, Sudjarno sudah menghadap ke Mabes Polri. Mereka juga berkeliling ke beberapa polda di Pulau Jawa untuk bersilaturahmi.
"PT LIB sudah berkirim surat 3 kali ke Mabes Polri. Pertama menjelang rencana kick off 1 Oktober 2020. Kemudian bersurat lagi pada awal November 2020. Terakhir bersurat lagi untuk memohon agar Liga 1 dan 2 bisa berputar lagi pada akhir Januari atau awal Februari 2021," jelas Yunus.
"Namun, semua kembali ke kepolisian karena izin pada mereka. Jika kepolisian tidak mengeluarkan izin, kita tidak bisa apa-apa. Kita wajib tunduk dan patuh pada aturan,” tambahnya.
Sementara jika kompetisi liga mendapat izin dari kepolisian untuk dilanjutkan, PSSI memastikan akan menjalankan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam pandemi Covid-19. Panduan protokol kesehatan untuk kompetisi sudah dibuatkan regulasinya serta diberikan kepada klub. Namun, jika harus berhenti, artinya kompetisi akan dilanjutkan untuk musim 2021.
Sumber: BeritaSatu.com