Paris, Beritasatu.com – Klub elite Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) menyatakan, siap berkonsentrasi melawan serangan balik pemain Manchester United (MU) saat kedua tim bertemu di babak awal grup Liga Champions musim 2020/2021, Selasa (20/10/2020) malam nanti waktu setempat.
Pertemuan keduanya ini, setelah 18 bulan lalu PSG tereliminasi dari Setan Merah di babak 16 besar Liga Champions 2018-2019. Namun musim lalu, klub asal Kota Paris ini membuat prestasi dengan melaju ke babak final, meski akhirnya dihentikan Bayern Muenchen pada Agustus 2020 lalu.
BACA JUGA
Pelatih PSG, Thomas Tuchel mengingatkan para pemainnya untuk tidak lagi merasa hebat karena musim lalu mampu mencapai babak final. “Musim lalu telah berakhir. Kita tim yang berbeda saat ini. Tantangan saya adalah menciptakan atmosfer yang bagus dalam skuad ini,” ungkap Tuchel menjelang pertandingan Liga Champions di Grup H.
Di Liga Inggris musim ini, MU telah kebobolan 12 gol dalam empat pertandingan. Hal ini seolah memperlihatkan rapuhnya lini belakang Setan Merah yang bisa digempur penyerang bertenaga PSG seperti Kylian Mbappe, Neymar dan Angel Di Maria.
“Mereka telah melakukan perubahan, dibandingkan tim musim 2018-2019. Mereka juga menyertakan pemain baru dengan kepercayaan dan pengalaman. Paul Pogba merupakan pemain kunci. Ia adalah salah satu gelandang terbaik di dunia. Kami harus menghentikannya dan juga Bruno Fernandes. Mereka bermain dengan tiga penyerang yang cepat,” jelas Tuchel.
Menurutnya transisi menjadi kunci untuk menghentikan kecepatan serangan balik MU. Ini tak akan mudah, karena PSG kehilangan dua pemain gelandang mereka, Marco Verratti dan Leandro Paredes.
Tuchel juga berharap MU tak menyertakan Edinson Cavani, yang merupakan mantan penyerang PSG selama tujuh musim. Di Paris, pemain Uruguay ini telah mencetak rekor gol untuk PSG sebanyak 200 gol.
“Ia telah mencetak sejarah di klub ini. Rasanya akan aneh melihatnya bermain melawan kami,” jelas Tuchel.
Sumber: eurosport.com