Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan jumlah penumpang di angkutan umum mengalami kenaikan hanya kurang lebih 2 persen pada saat pemberlakuan perdana sistem ganjil genap di 25 ruas jalan Jakarta, Senin (3/8/2020). Hal ini berdasarkan perbandingan jumlah penumpang pada Transjakarta dan MRT pada Seninn 27 Juli 2020 yang lalu.
"Angkutan umum secara rata-rata naik 2 persen," ujar Syafrin di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Syafrin menjelaskan, untuk jumlah penumpang Transjakarta pada Senin, 3 Agustus 2020 dari pukul 05.00-22.00 WIB sebanyak 169.517 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 2,62 persen dari jumlah penumpang di Transjakarta pada Senin (27/7/2020) lalu dalam waktu yang sama sebanyak 165.184 orang.
Sementara jumlah penumpang MRT justru mengalami penurunan sebesar 8 persen dibandingkan Senin, 27 Juli lalu. Pada Senin, 3 Agustus jumlah penumpang MRT sebanyak 8.653 orang dan Senin lalu sebanyak 9.405 orang.
Jika digabungkan, kata Syafrin, maka jumlah penumpang pada angkutan publik (Transjakarta dan MRT) pada hari pertama pemberlakuan sistem ganjil genap, Senin 3 Agustus 2020 adalah 178.170 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 2,05 persen dari jumlah punumpang pada Senin lalu, sebanyak 174.589 orang.
"Sebenarnya penambahan jumlah penumpang 2 persen ini di Transjakarta. Itu sebenarnya masih bisa di-cover oleh jumlah bus existing sebelum ada penambahan bus," ungkap Syafrin.
Lebih lanjut, Syafrin mengatakan volume lalu lintas juga terlihat ramai namun lancar. Dia mengklaim tidak tidak terjadi penumpukan berarti di 25 ruas jalan yang diberlakukan sistem ganjil genap. Bahkan, kata dia, volume lalu lintas mengalami penurunan 2 persen di beberapa titik pemantauan.
"Dari aspek lalu lintas memang ramai lancar dan tidak terjadi penumpukan berart di persimpangan atau ruas jalan. Artinya lalu lintas lancar," pungkas dia.
Sumber: BeritaSatu.com